Profesi guru
memang mulia, teramat mulia bahkan. Suatu profesi, yang dipundaknya dibebankan
tanggung jawab untuk melahirkan anak-anak berprestasi
yang bisa membangun bangsa. Suatu profesi yang mengajari dan
membimbing kita untuk bisa menulis, membaca dan berhitung. Dan membantu kia
untuk sanggup mengarungi samudra kehidupan yang luas ini. Menapaki masa depan
penuh kesiapan. Menyambut masa depan dengan penuh percaya diri. Masa depan yang
masih misteri, sanggup kita menyambutnya berkat sedikit sentuhan jari-jari
lembut guru-guru kita.
Diakhir tahun
90an dulu sering muncul lagu seperti dibawah ini. Sebuah lagu pengakuan kita
akan jasa para guru. Samar-samar saya masih ingat nadanya. Indah dan penuh makna.
“Kita jadi bisa menulis dan membaca
karena siapa
Kita jadi tau beraneka bidang ilmu
Kita jadi tau beraneka bidang ilmu
dari siapa
Kita jadi pintar dididik pak guru
Kita bisa pandai dibimbing bu guru
Gurulah pelita penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara”
Kita jadi pintar dididik pak guru
Kita bisa pandai dibimbing bu guru
Gurulah pelita penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara”
Sumber :meliriklagu.com
Layaknya tukang
sulap mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Itulah sebenarnya yang
dilakukan seorang guru. Tapi bukan sulap yang hanya sekedar ilusi atau tipuan
mata saja, ini memang sulap yang nyata. Seorang guru memang mengubah hidup kita
menjadi pribadi yang lain. Dan karena itu kita harus selalau berterima kasih
kepada guru kita. Jangan lupa untuk selalu mendoakan beliau-beliau.
Tapi sayangnya,
tugas sulap menyulap siswa yang dilakukan seorang guru terkadang dijalani
dengan tidak membawa bekal yang cukup. Sehingga gagap dan latah dalam
menjalankan aktivitas pembelajaran. Perjalanan yang kita jalani dengan membawa
bekal yang kurang, pasti akan kita lalui dengan penuh keraguan. Agar kita bisa
melaksanakan profesi ini dengan baik, alangkah baiknya jika kita menyiapkan
bekal yang cukup, kalau bisa berlebih malah.
Ilustrasi. sumber gambar: purnama-bgp.blogspot.com
Sebenarnya bukan
bekal teori yang tidak punya, atau kurang. Setidaknya ada empat bekal yang
harus disiapkan oleh para guru.
- Perbaiki niat
Tidak bisa dipungkiri, terkadang motif kita yang pertama, atau kedua,
atau ketiga, atau keberapalah. Motif kita menjalankan suatu pekerjaan adalah
untuk mendapatkan sumber pendapatan. Dan itu juga yang mendasari kita menjalani
profesi ini.
Dan kenyataan yang kita dapati tidak sepenuhnya hal itu dapat kita penuhi
atau kita dapati dengan hanya menjadi seorang guru. Namun begitu kita tetap
ingin menjalankan profesi ini. Agar kita tetap dapat menjalankan pekerjaan ini
dengan penuh semangat, mari kita perbaiki niat kita. Niat kita adalah demi
melahirkan generasi penerus bangsa, dengan atau tanpa penghargaan dari pihak
manapun, cukuplah Allah yang menjadi saksi akan pengabdian ini. Untuk itu
cukuplah Allah yang akan membalasnya, dan saya yakin balasan Allah lebih mulia,
lebih besar dari apa yang manusia dapat berikan. Dan tentunya balasan Allah itu
datang dengan cara-cara yang tidak kita ketahui sama sekali.
Sangat penting bagi kita untuk memantapkan niat seperti ini. Tujuannya agar
tetap timbul keikhlasan kita ketika menghadapi situasi yang sulit saat
melakukan kegiatan pembelajaran. Kesulitan itu bisa berupa kenakalan anak atau
hal-hal yang lain.
- Siapkan mental
Yang kita hadapi dikelas adalah makhluk yang selalu berkembang, jasmani
dan rohani. Bukan seperangkat mesin yang selalu siap dengan apa yang kita
perintahkan. Makhluk yang lebih berharga dari emas dan permata.
Kita tahu, emas dan permata itu tidak mudah untuk memperolehnya, kecuali
yang sudah siap pakai yang dijual ditoko perhiasan. Setahu saya untuk
mendapatkan dua benda berharga itu harus melalui proses yang panjang. Di bumi
papua sana emas harus ditambang, ditengah hutan mungkin. Kalau permata belum
tahu saya dimana saya harus memperolehnya.
Nah, yang kita hadapi dikelas ini adalah makhluk yang lebih mulia dari
dua benda itu. Jika dua benda itu saja harus melalui kerja keras dan sulit
untuk memperolehnya, apalagi untuk makhluk yang lebih mulia dari itu, tentu
harus melalui kerja yang lebih keras lagi.
Kenapa kita harus bekerja lebih keras lagi? Karena situasi dikelas tidak
selalu sesuai dengan yang harapkan. Siswa yang
tidak memperhatikan, dan tidak mau belajar itu yang sering kita jumpai
dikelas. Untuk itu kita harus menyiapkan mental baja sebelum memasuki ruangan
segi empat yang bernama kelas.
- Memahami metode belajar yang beragam
Salah satu penyebab anak didik tidak memperhatikan dan tidak peduli
dengan pelajarannya mungkin dikarenakan metode mengajar kita yang monoton,
sehingga situasi kelas menjadi sangat membosankan. Saya tahu metode andalan
para guru, karena itu satu-satu metode yang dikuasai, yaitu metode ceramah. Agar
hal ini tidak terjadi, sudah seharusnya seorang guru menggunakan metode yang
beragam dalam menjalankan proses pembelajarannya. (Untuk metode-metode belajar
akan dibahas dalam postingan yang berbeda).
Untuk menerapkan metode pembelajaran kita jangan hanya fokus kepada
metode-metode yang kita pelajari. Mari kita kembangkan bermacam-macam metode
yang dapat memicu kreatifitas anak. Suatu metode yang menjadikan anak didik
kita menjadi pribadi yang selalu ingin tahu. Jika hal ini dapat terjadi dikelas
kita, apa yang dapat bapak dan ibu bayangkan? Situasi kelas yang menyenangkan
bukan?
- Memahami teknologi
Seorang guru yang gaptek tentu akan menyulitkan guru itu sendiri. Sekarang
sudah jaman modern yang penuh dengan teknologi canggih. Sehingga seorang guru dituntut untuk mengerti perkembangan
teknologi itu. Seorang guru janganlah membuat slide powerpoint saja tidak bisa.
Jika memang bapak dan ibu belum bisa membuat powerpoint silahkan bapak dan ibu
segera pelajari. Proses belajar yang didukung dengan perangkat teknologi
tentunya lebih mengasikkan. Suatu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
perangkat teknologi akan memudahkan para guru, dan tentunya dapat memicu
keingintahuan anak didik kita.
- Kreatif
Saya tidak ragu dengan kompetensi yang dimiliki oleh para guru. Mampu menjadi
guru berarti sudah mengerti dengan bidang keilmuan yang diajarkannya. Dan kegiatan
pembelajaran pasti akan lebih mengasikkan jika kita lebih kreatif dalam
menyajikan materi pembelajaran. Bentuk kekreatifan ini bermacam-macam, silahkan
kita temukan sendiri-sendiri (he he he)
Dengan membawa
lima bekal diatas, mudah-mudahan kita dapat melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik. Suatu proses pembelajaran yang berhasil tentu akan membuat kita
merasa lebih bangga juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar