Salah satu
penyebab anak murid malas dengan pelajarannya adalah dikarenakan sulitnya mereka
memahami materi pelajaran. Saya yakin bukan karena kurangnya kecerdasan atau
rendah IQ mereka. Untuk itu agar anak didik kita mudah dalam memahami materi
pelajaran kita harus membantu dengan trik atau cara-cara tertentu agar mereka
tidak hanya fokus kepada kegiatan menghafal saja. Karena sebenarnya terdapat
perbedaan yang jauh antara menghafal dengan memahami. Menghafal hanya berorientasi
kepada aktivitas mengingat, dan ini akan cepat menghilang, sedangkan memahami
adalah mengerti dengan baik dan benar,
bukan sekedar menghafal.
Tapi sebelumnya
kita harus membantu
membangkitkan motiviasi anak terlebih dahulu dalam belajar. Karena tanpa adanya motivasi dalam diri anak, apapun yang kita sampaikan akan sia-sia. Motivasi merupakan masalah psikologi, atau kita menyebutnya rohani. Motivasi atau semangat adalah masalah rohani, masalah spirit. Sehingga kita harus membangkitkan dahulu spirit itu. Ada banyak cara untuk membantu meningkatkan motivasi anak, atau bahkan untuk diri kita juga. Disini akan diulas dua cara untuk membangkitkan ruh motivasi tersebut.
membangkitkan motiviasi anak terlebih dahulu dalam belajar. Karena tanpa adanya motivasi dalam diri anak, apapun yang kita sampaikan akan sia-sia. Motivasi merupakan masalah psikologi, atau kita menyebutnya rohani. Motivasi atau semangat adalah masalah rohani, masalah spirit. Sehingga kita harus membangkitkan dahulu spirit itu. Ada banyak cara untuk membantu meningkatkan motivasi anak, atau bahkan untuk diri kita juga. Disini akan diulas dua cara untuk membangkitkan ruh motivasi tersebut.
- Belajar itu harus ikhlas
Menjalani suatu aktivitas belajar tanpa didasari dengan rasa ikhlas tidak
akan menghasilkan apapun. Kenapa begitu? Karena dengan ketiadaan rasa ikhlas
dalam diri kita, maka yang muncul dari alam bawah sadar kita adalah rasa
penolakan terhadap sesuatu yang kita pelajari tersebut. Kalau yang muncul
adalah rasa penolakan maka pelajaran itu akan terasa sulit, membosankan dan
tidak menyenangkan.
Rasa ikhlas akan memunculkan rasa ingin tahu dalam diri kita. Kalau rasa
tahu sudah muncul dalam diri kita, maka gairah semangat itu akan timbul. Kalau
gairah semangat sudah timbul maka aliran darah keotak akan lancar sehingga
kondisi otak kita senantiasa akan selalu segar. Kondisi otak selalu segar akan
menjaga motivasi belajar akan tinggi. Didunia ini jika sesuatu sudah diiringi
dan didasari motiviasi yang tinggi apa yang tidak dapat kita kerjakan?
Rasa ikhlas juga akan menimbulkan kerelaan. Rela dengan pengorbanan yang
dilakukan untuk memperoleh pengetahuan. Kalau kita tidak rela dengan
pengorbanan yang kita berikan, bagaimana kita dapat melakukan proses
pembelajaran dengan baik?
Proses belajar dikelas bukanlah suatu pengekangan. Tapi pembelajaran
untuk belajar menjadi pribadi yang disiplin, tanggung jawab dan menyiapkan diri
menghadapi masa depan. Jika ingin mempunyai masa depan yang layak proses ini
memang harus dilalui.
Sadarlah, bahwa tidak ada kesuksesan yang diraih dengan bermalas-malasan.
Tidak ada keberhasilan yang diraih dengan jiwa yang dipengaruhi rasa malas.
Jika sudah mengetahui hal ini,
namun masih susah juga bagi diri kita untuk bangkit dan mengalahkan rasa malas
ini, berarti usaha kita masih kurang. Usaha kita untuk mengusir rasa malas itu
masih kalah dengan rasa malas itu sendiri.
Jadi apa yang perlu kita lakukan jika ternyata rasa malas itu masih
mengalahkan keinginan kita untuk mengusir rasa malas itu? Tidak ada cara lain
selain bangkit, bergerak, menambah tenaga, daya, dan keinginan untuk
mengalahkan rasa malas itu.
- Yakinlah bahwa yang kita pelajari hari ini akan bermanfaat untuk hari esok
Ada sebagian kita lihat, bahwa banyak orang yang sekolah sampai sarjana namun
toh mereka tetap menganggur juga. Capek-capek mereka belajar dengan keras,
menghabiskan banyak biaya, toh mereka jadi buruh juga. Sehingga mucul anggapan
dalam diri kita buat apa belajar sungguh-sungguh dan sampai tinggi kalau toh
akhirnya jadi pekerja kasar. Seolah-olah sia-sia apa yang telah mereka pelajari
selama ini.
Jika anak didik kita berpendapat seperti itu maka menjadi tugas kita
untuk meyakinkan mereka bahwa tiada sia-sia apa yang mereka pelajari saat ini.
Anggapan yang demikian merupakan salah satu faktor kenapa siswa tidak
termotivasi dalam belajar. Mereka akan berpendapat untuk apa belajar kalau toh
nanti tidak ada gunanya.
Memang sulit bagi kita untuk menanamkan dalam diri mereka bahwa apa yang
mereka pelajari saat ini tidak akan sia-sia. Agar mereka yakin apa yang mereka
pelajari saat ini tidak sia-sia, maka kita bisa memberikan beberapa contoh
rekan-rekan kita yang bisa atau mendapatkan pekerjaan ditempat yang semestinya.
Atau kita bisa mencontohkan orang-orang yang behasil dikarenakan mereka serius
dengan apa yang mereka pelajari.
Banyak cara yang
dapat kita lakukan agar anak didik kita antusias dengan pelajaran. Yang saya
sampaikan disini hanyalah salah satunya. Semoga kita menjadi pendidik yang
sukses mengantarkan anak didik kita paham dengan pelajarannya, tidak hanya
sekedar kita sukses dengan jenjang karir kita, amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar