Selasa, 12 Januari 2016

KEAJAIBAN NIAT




Bagaimanakah “wujud” niat itu?
Niat adalah sebuah energi, jika sudah dinyalakan maka ia akan menggerakan seluruh anggota tubuh. Semakin besar energi dari niat itu semakin kuat ia menggerakkan tubuh kita. Namun jika hilang energi niat itu maka hilang juga gerak tubuh kita untuk mencapai tujuan.

Niat itu adanya didalam hati, sesuatu yang tidak nampak, namun jika ia sudah menjadi pengucapan, maka ia akan menggerakkan seluruh anggota tubuh yang nampak oleh mata.

Niat adalah sebuah cahaya lampu, jika ia sudah dinyalakan, maka ia akan menerangi seluruh alam pikiran yang gelap, yang mengubah pancaran kusam wajah kita menjadi penuh cahaya keyakinan, yang membuat kita menemukan ide-ide cemerlang.

Niat adalah sebuah mata air, yang akan mengaliri jiwa-jiwa kita yang kering karena rasa malas.

Jika kita sudah menanamkan sebuah niat dalam hati kita untuk mencapai suatu hal, jagalah ia untuk tetap tumbuh. Ibaratkan sebuah biji, maka ia memerlukan perawatan untuk bisa menjadi kecambah. Maka dengan menjaga biji niat itu untuk tetap ada dalam hati kita maka ia akan segera tumbuh menjadi kecambah. Jika sudah menjadi kecambah, dan terus kita jaga untuk dapat terus tumbuh dengan subur, maka ia akan segera menjadi sebuah tanaman yang memberi manfaat.

Karena niat itu kita ibaratkan sebuah biji, kita tahu biji itu kecil, maka niat yang masih sekecil biji itu belum bisa memberi manfaat kepada kita, belum bisa membuat kita melakukan apa yang sudah kita niatkan. Maka agar niat itu bisa memberi manfaat kepada kita, kita harus  terus membesarkan niat itu sampai kita melakukan apa yang sudah kita niatkan. Jika kita tidak menjaga dan membesarkan biji niat itu, maka ia akan menjadi biji yang busuk, atau menjadi tanaman kecil yang layu, dan mati. Sehingga kita tidak jadi memperoleh manfaat dari niat itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar